Posts

Showing posts with the label Kurikulum Merdeka

Karakteristik Profil Guru Pancasila

Image
Guru Indonesia yang berakhlak mulia adalah guru yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan makhluk lainnya. Guru tersebut memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Guru Indonesia merupakan guru yang mandiri, tidak bergantung kepada orang lain, berdiri di atas kaki sendiri, dan dapat mengatur dirinya sendiri dalam bekerja dengan penuh tanggung jawab. Guru Indonesia yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi, baik kualitatif maupun kuantitatif untuk memecahkan masalah, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Guru Indonesia yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Guru Indonesia yang kolaboratif memiliki kemampuan dalam bekerja secara gotong royong atau bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dilakukannya dapat berjalan seca

Pokok pokok Kebijakan Transformasi Di Kurikulum Merdeka Belajar

Image
Peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah menjadi substansi Merdeka Belajar episode pertama yang berisi empat program pokok kebijakan dan diluncurkan pada 11 Desember 2019. Empat pokok kebijakan tersebut meliputi ujian sekolah sebagai pengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN), Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Peraturan Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).  Ujian Sekolah  Dengan hadirnya Merdeka Belajar episode pertama, sejak tahun 2020, ujian sekolah dilaksanakan sebagai pengganti USBN. Ujian sekolah yang bertujuan untuk menilai kompetensi murid dapat dilakukan dalam tes tertulis atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif seperti portofolio dan penugasan seperti tugas kelompok, karya tulis, dan sebagainya. Penggantian USBN dengan ujian sekolah didasarkan pada pertimbangan bahwa gurulah yang benar-benar mengetahui kemampuan murid. Oleh karena itu, ujian sekolah juga m

Membuat Media Pembelajaran Sesuai Kondisi Di Kurikulum Merdeka

Image
Hallo sobat guru semuanya ! Mari kita mengeal media pembelajaran yang bisa digunakan di kelas dalam berbagai kondisi. sebelumnya apa itu media pembelaajran ? yups media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Dasar Pengunaan Media : Berfikir secara intuitif + 4 Tahun Berfikir secara konkrit + 7 Tahun Beropsareasi secara mandiri resmi + 11 Tahun Manfaat Media Pembelajaran : Mengajar akan menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar Makna materi pelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa siswa, dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melalui kata-kata guru. Agar siswa tidak bosan, dan guru jangan sampai kehabisan tenaga apalagi saat guru mengajar setiap pelajaran Siswa lebih banyak melakukan kegiatan

Merefleksikan Filosofi Ki Hajar Dewantara Di Merdeka Belajar

Image
 Merdeka Menurut Ki Hajar Dewantara “Mardiika iku jawarnya, nora mung lepasing pangreh; nging uga kuwat kuwasa amandiri pringga”  “Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap kuat memerintah diri sendiri” “Ki Hadjar Dewantara” Dalam ajaran Ki Hadjar Dewantara, kemerdekaan dalam pendidikan berarti :  (a) tidak hidup terperintah;  (b) berdiri tegak karena kekuatan sendiri;  (c) cakap mengatur hidupnya dengan tertib.  Tidak hidup terperintah berarti seseorang bisa menentukan sendiri arah tujuannya, memerintah diri sendiri.  Poin kedua menekankan pada kemandirian seseorang, mencapai tujuan dengan daya upaya sendiri.  Poin ketiga menekankan pada keterampilan mengatur hidup secara tertib. Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan dalam bukunya Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka seri Pendidikan, beliau menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

Kreativitas & Inovasi (Program Semangat Guru 2)

Image
 Di materi berikutnya kita akan belajar memahami apa itu kreativitas dan apa itu inovasi yang keduanya saling terintegrasi dalam mengahsilkan sesuatu yang valuable dalam kehidupan manusia. Dari Buku Motivasi Manusia, edisi ke-3, oleh Robert E. Franken: Kreativitas didefinisikan sebagai kecenderungan untuk menghasilkan atau mengenali ide, alternatif, atau kemungkinan yang mungkin berguna dalam memecahkan masalah, berkomunikasi dengan orang lain, dan menghibur diri sendiri dan orang lain. (halaman 396) Tiga alasan mengapa orang termotivasi untuk menjadi kreatif: kebutuhan akan stimulasi yang baru, bervariasi, dan kompleks perlu mengkomunikasikan ide dan nilai kebutuhan untuk memecahkan masalah  Untuk menjadi kreatif, Anda harus dapat melihat sesuatu dengan cara baru atau dari perspektif yang berbeda.  Antara lain, Anda harus mampu menghasilkan kemungkinan baru atau alternatif baru. Tes kreativitas tidak hanya mengukur jumlah alternatif yang dapat dihasilkan orang, tetapi juga keunikan al

Berpikir Kritis Dan Memecahkan Masalah - Implementasi Kurikulum Merdeka

Image
Di pelajaran kedua dari program semangat guru 2, ada matei tentang Berfikir Kritis dan Menyelesaikan Masalah. Berpikir kritis adalah jenis pemikiran di mana Anda mempertanyakan, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, dan membuat penilaian tentang apa yang Anda baca, dengar, katakan, atau tulis. Istilah kritis berasal dari bahasa Yunani kritikos yang berarti “mampu menilai atau membedakan”. Berpikir kritis yang baik adalah tentang membuat penilaian yang dapat diandalkan berdasarkan informasi yang dapat diandalkan. Menerapkan berpikir kritis tidak berarti menjadi negatif atau berfokus pada kesalahan. Itu berarti mampu mengklarifikasi pemikiran Anda sehingga Anda dapat memecah masalah atau sepotong informasi, menafsirkannya dan menggunakan interpretasi itu untuk sampai pada keputusan atau penilaian yang diinformasikan (misalnya merancang jembatan, menanggapi opini atau pemahaman motivasi politik). Orang yang menerapkan berpikir kritis secara konsisten dikatakan memiliki pola pikir berpi

Motivasi Dan Merdeka Belajar (Program Semangat Guru 2)

Image
Mengapa belajar “Motivasi dan Merdeka Belajar”? Guru adalah profesi yang termasuk kategori profesi yang penuh tekanan. Pada kategori itu pun, guru lebih sering mengalami stres.  Riset National Foundation for Educational Research (2019)  di Inggris menunjukkan 1 dari 5 guru mengalami stres pada hampir seluruh waktu bekerjanya, lebih tinggi dibandingkan profesi lain pada kategori yang sama, 1 dari 8 orang. Mengapa guru mengalami banyak tekanan? Ada sejumlah tantangan dan pengalaman yang menyebabkan guru merasa stres. Mulai dari tantangan dalam menghadapi puluhan murid pada waktu yang bersamaan; puluhan orangtua dengan beragam karakteristik; tuntutan dari manajemen pendidikan untuk mencapai target sekolah/madrasah dan pemerintah; beradaptasi dengan sejumlah perubahan, seperti kebijakan, isu sosial, dan teknologi; memadukan tuntutan kurikulum dengan kebutuhan murid; mendapat tanggung jawab besar tapi seringkali otonominya dibatasi banyak pihak; sering kali masih bekerja di malam hari dan a

Belajar Di Program Semangat Guru 2 : Guru Belajar Kemendikbud

Image
 Seri Semangat Guru 2 adalah hasil kolaborasi dengan HP Indonesia, yang memiliki komitmen sebagai fasilitator pendidikan yang mendukung pendidikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. HP juga memastikan kesetaraan pembelajaran di Indonesia untuk mendukung program pemerintah. Program ini merupakan bentuk upaya kami melanjutkan misi berbagi tentang kemampuan non-teknis sebagai salah satu fondasi pembelajaran. Pada Semangat Guru 1, kita membahas kemampuan non-teknis sebagai alat pengampu praktik e-learning dalam menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh. Pada Semangat Guru 2, kita akan membahas kemampuan non-teknis ini sebagai fondasi implementasi Kurikulum Merdeka. Pada program kali ini, Bapak/Ibu akan mendapatkan pengantar konseptual tentang masing-masing kemampuan non-teknis. Bapak/Ibu juga akan mendapatkan resep praktik setiap kemampuan non-teknis. Dengan resep ini, Bapak/Ibu bisa mengasah semua kemampuan non-teknis untuk pribadi dan kegiatan kelas nanti.  Tujuan:  Membekali guru dengan pen

Cara Instal dan Log in ke Platform Merdeka Mengajar

Image
 Cara Instal dan Log in ke Platform Merdeka Mengajar I K U T I 9 L A N G K A H M U D A H I N I 1 . INSTAL PLATFORM  MERDEKA MENGAJAR  DI PONSEL PINTAR  (SMARTPHONE) Pastikan ponsel pintar (smartphone) yang  Anda gunakan bersistem Android  Untuk memasang platform, buka laman  bit.ly/platform merdeka mengajar  klik 'instal' dan platform otomatis terpasang di  smartphone Anda dengan nama Mengajar. 2. BUKA APLIKASI  MENGAJAR, LALU KLIK  'SELANJUTNYA'  3. KLIK 'MULAI' UNTUK  MASUK KE LAMAN LOG IN 4. SILAKAN MASUK KE AKUN  GOOGLE ANDA 5. LOG IN MENGGUNAKAN  AKUN ANDA 6. MASUKKAN INFORMASI   'SEKOLAH' DAN 'PROVINSI'  TEMPAT ANDA MENGAJAR,  LALU KLIK 'KONFIRMASI' 7. PILIH 'KELAS' MANA  SAJA YANG ANDA AJAR 8. PILIH 'MATA PELAJARAN'  YANG ANDA AJARKAN 9. NOTIFIKASI BERHASIL  MASUK AKAN MUNCUL, LALU  KLIK 'LANJUTKAN'. SELAMAT!  ANDA SUDAH BERHASIL LOG IN  KE PLATFORM MENGAJAR Untuk lebih lengkapnya silahkan akses dibawah ini,

Mengenal Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Image
Setiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional yang diambil dari hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, melalui pendidikan Ki Hadjar Dewantara berjuang melawan penjajah Belanda. Seperti apa ceritanya ? Ayo teman-teman kita simak bersama. Ki Hadjar Dewantara  terlahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada tanggal 2 Mei 1889, ia dibesarkan dalam lingkungan Keraton Pakualaman Yogyakarta. Ki Hajar tempat kuliah di stovia atau sekolah dokter pribumi kemudian ia bekerja sebagai wartawan koran sebagai utusan Hindia dan kaum muda. Sejak muda Ki Hajar berani menentang pemerintah kolonial Belanda bersama Dowess  Dekker dan Cipto Mangunkusumo, Ia mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.  Akibat kritiknya pada pemerintah Belanda dalam tulisan " Seandainya aku seorang Belanda",  Ki Hajar diasingkan ke pulau Bangka. Dawiss Dekker dan Cipto Mangunkusumo membela sahabatnya sehingga akhirnya tiga serangkai ini diasingkan ber

Request Disini

Name

Email *

Message *