Aspek Psikologis Pelaku Bullying

Aspek

Psikologis

Pelaku Bullying


Dalam buku Sejiwa (2008) dijelaskan bahwa hal yang paling ekstrim mengenai dampak psikologis dari bullying yaitu munculnya gangguan psikologis misalnya rasa cemas yang berlebihan, merasa ketakutan, depresi, dan memiliki keinginan untuk bunuh diri serta munculnya gejala gangguan stres pasca trauma.

Bullying sebagai salah satu bentuk tingdakan yang agresif dan merupakan permasalahan yang sudah mendunia, salah satunya di Indonesia. 

Bullying merupakan suatu perilaku negatif berulang yang bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan oleh orang lain, baik satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak mampu melawannya (Olweus, 2006).

Perilaku bullying sangat rentan terjadi pada remaja putra dan remaja putri. Menurut konteksnya, perilaku bullying dapat terjadi pada berbagai tempat, mulai dari lingkungan pendidikan atau sekolah, tempat kerja, rumah, lingkungan tetangga, tempat bermain, dan lainlain. Pada saat ini lingkungan pendidikan telah banyak terjadi perilaku bullying. 

Selain itu, perilaku bullying ini tidak mendapatkan intervensi dalam penanganannya, seperti mediasi yang secara efektif mengurangi konflik di antara anak-anak yang menjadi korban bullying (Limber, dalam buku Crawford, 2002). 

Bullying sangat lekat di kehidupan remaja khususnya di sekolah. Bullying juga memiliki dampak yang merugikan baik itu untuk pelaku maupun korban. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menggambarkan perilaku bullying yang terjadi pada remaja di sekolah dan dampak dari perilaku bullying tersebut.

Post a Comment

Previous Post Next Post