Modul Ajar (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran IPS kelas 7 dengan pembelajaran berdiferensiasi, model pembelajaran Problem Based Learning, dan pendekatan Deep Learning
Modul Ajar IPS Kelas 7: Interaksi Sosial di Masyarakat
1. Identitas Penulis
Nama: Erwan Dimantara, S.E.
Instansi: SMPN 5 Banjarwangi
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester: VII/Ganjil
Alokasi Waktu: 2 x 35 menit (70 menit)
2. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pemahaman dasar tentang individu dan masyarakat.
Peserta didik telah memiliki pengalaman berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitar.
3. Profil Pelajar Pancasila
Bergotong royong
Bernalar kritis
Kreatif
4. Kegiatan Anak Indonesia Hebat
Guru menanyakan kepada peserta didik tentang pelaksanaan 7 kegiatan Anak Indonesia Hebat, misalnya:
"Apakah kalian tadi pagi bangun tidur tepat waktu?"
"Apakah kalian sudah beribadah pada pagi hari ini?"
"Apakah kalian sempat berolahraga sebelum berangkat ke sekolah?"
"Apakah kalian sudah menyempatkan untuk belajar sebelum berangkat sekolah?"
"Apakah kalian sudah makan makanan yang sehat dan bergizi?"
"Apakah kalian berinteraksi dengan masyarakat sekitar rumah?"
"Apakah kalian tidur dengan waktu yang cukup?"
5. Sarana dan Prasarana
Laptop/proyektor
Papan tulis/whiteboard
Spidol/kapur
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Gambar/video tentang interaksi sosial
Buku IPS kelas 7
6. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar (modifikasi dalam pendampingan dan penyesuaian kegiatan)
Peserta didik dengan pencapaian tinggi (pengayaan)
7. Model Pembelajaran yang Digunakan
Problem Based Learning (PBL)
8. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat memahami materi tentang interaksi sosial di masyarakat.
9. Asesmen
Formatif:
Observasi selama diskusi kelompok dan presentasi
Tanya jawab
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Sumatif:
Tes tertulis (pilihan ganda dan esai)
10. Pemahaman Bermakna
Interaksi sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Memahami interaksi sosial dapat membantu peserta didik untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
11. Materi/Bahan Ajar
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.1 Interaksi sosial terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media). Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain.
Interaksi sosial memiliki beberapa bentuk, yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Kerja sama adalah bentuk interaksi sosial di mana individu atau kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Akomodasi adalah bentuk interaksi sosial di mana individu atau kelompok yang bertikai berusaha untuk meredakan konflik. Asimilasi adalah bentuk interaksi sosial di mana individu atau kelompok yang berbeda budaya melebur menjadi satu budaya. Akulturasi adalah bentuk interaksi sosial di mana individu atau kelompok yang berbeda budaya saling mempengaruhi, tetapi tetap mempertahankan budaya masing-masing.
Interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (motivasi, emosi, dan kepribadian) dan faktor eksternal (lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi). Interaksi sosial memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dapat meningkatkan solidaritas sosial, mempererat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak negatifnya adalah dapat menimbulkan konflik, diskriminasi, dan kesenjangan sosial.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, interaksi sosial terjadi ketika memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Pada dasarnya, kontak sosial adalah upaya hubungan antara satu pihak dengan pihak lain. Hal tersebut merupakan awal terjadinya interaksi sosial, di mana masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
Sederhananya, kontak sosial adalah sebuah cara yang dilakukan seseorang dalam proses interaksi sosial. Kontak sosial dibedakan menjadi 2, di antaranya:
a. Kontak sosial primer merupakan hubungan timbal balik antarindividu atau antarkelompok yang terjadi secara fisik (tatap muka). Misalnya, berbicara dan berjabat tangan.
b. Kontak sosial sekunder merupakan hubungan timbal balik antarindividu atau antarkelompok melalui perantara, seperti komunikasi melalui media seperti telepon, chatting, ataupun menyampaikan pesan lewat orang lain. Kontak sosial sekunder terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu langsung dan tidak langsung.
Sekunder Langsung: terjadi melalui perantara dan langsung diterima oleh yang bersangkutan. Contohnya mengirim pesan secara langsung ke teman melalui aplikasi media sosial.
Sekunder Tidak Langsung: terjadi melalui perantara dan tidak langsung diterima oleh yang bersangkutan. Contohnya mengirim barang ke teman melalui jasa kurir.
2. Komunikasi
Jika kontak sosial adalah suatu cara dalam berinteraksi sosial, maka komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komunikasi dapat dibedakan menjadi 2:
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi secara lisan seperti berbicara.
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau gestur tubuh, seperti menyapa teman dengan melambaikan tangan.
Faktor Pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai dasar timbulnya interaksi sosial. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial.
1. Imitasi
Imitasi adalah suatu proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. Contoh:
Seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang dokter berpenampilan menggunakan pakaian dokter seolah dirinya berperan sebagai dokter.
Seorang pria mengikuti gaya model rambut sekarang.
2. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Proses identifikasi memerlukan suatu figur yang ideal bagi pelakunya.
Contoh: Seorang pria asal Indonesia yang bernama Adam Jackson secara keseluruhan menyerupai sosok sang idola Michael Jackson dari mulai penampilan fisik sampai dengan perilakunya.
3. Sugesti
Sugesti adalah suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan pada orang lain dan diterima oleh pihak lain sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut. Contoh:
Terpengaruh oleh tayangan di televisi atau media sosial sehingga membuat penontonnya melakukan suatu tindakan berdasarkan tayangan yang ditampilkan.
Anjuran dokter kepada pasiennya yang kemudian diikuti oleh pasien tersebut.
4. Simpati
Simpati adalah rasa tertarik pada orang lain yang seolah-olah berada dalam keadaan orang lain yang dapat memunculkan perasaan emosional tertentu (sedih, senang).
Contoh: Roni merasa kasihan ketika mengetahui temannya sakit.
5. Empati
Empati adalah kepeduliaan terhadap orang lain atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan nyata.
Contoh: Aldi menolong temannya yang terjatuh dari sepeda motor hingga membawanya ke rumah sakit terdekat.
12. Pertanyaan Pemantik
Mindful Learning: "Apa yang kalian rasakan saat berinteraksi dengan orang lain?"
Meaningful Learning: "Mengapa interaksi sosial penting dalam kehidupan kita?"
Joyful Learning: "Bagaimana cara menciptakan interaksi sosial yang menyenangkan?"
13. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 menit)
Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.
Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi interaksi sosial dengan pengalaman peserta didik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
Guru menyajikan permasalahan tentang interaksi sosial di masyarakat.
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan permasalahan tersebut.
Setiap kelompok mencari informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan permasalahan.
Tiap kelompok mempersiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan.
Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru memberikan umpan balik dan penguatan.
Penutup (10 menit)
Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pelajaran.
Guru memberikan tugas tindak lanjut.
Guru menutup pelajaran dengan salam.
14. Refleksi
Peserta Didik:
Apa yang sudah saya pelajari hari ini?
Apa yang masih saya bingungkan?
Bagaimana perasaan saya setelah mengikuti pelajaran hari ini?
Pendidik:
Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
Apa saja kendala yang saya hadapi selama pembelajaran?
Apa yang akan saya lakukan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya?
15. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD berisi permasalahan tentang interaksi sosial di masyarakat.
Peserta didik diminta untuk mendiskusikan permasalahan tersebut dan mencari solusinya.
Rubrik penilaian analitik untuk tugas diskusi kelompok dan presentasi siswa (skala Likert):
Kerja sama kelompok: sangat baik, baik, cukup, kurang.
Kemampuan analisis: sangat baik, baik, cukup, kurang.
Kemampuan presentasi: sangat baik, baik, cukup, kurang.
Penggunaan bahasa: sangat baik, baik, cukup, kurang.
Ketepatan waktu: sangat baik, baik, cukup, kurang.
16. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan: Peserta didik diminta untuk mencari contoh-contoh interaksi sosial di lingkungan sekitar dan menganalisis dampaknya.
Remedial: Peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan bimbingan tambahan dan tugas-tugas yang lebih sederhana.
17. Bahan Bacaan
Buku IPS Kelas VII
Artikel-artikel tentang interaksi sosial dari internet
Link Belajar : Interaksi Sosial, Bentuk Interaksi Sosial
18. Glosarium
Interaksi sosial: hubungan timbal balik antara individu atau kelompok
Kontak sosial: hubungan antara dua pihak yang saling memengaruhi
Komunikasi: proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain
Asimilasi: peleburan budaya
Akulturasi: penerimaan unsur budaya lain tanpa menghilangkan budaya asli.
19. Daftar Pustaka
Tim Kemdikbud. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
20. Lampiran
Rubrik Penilaian IPS Kelas 7: Interaksi Sosial di Masyarakat
A. Penilaian Sikap (Observasi)
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis)
C. Penilaian Keterampilan (Diskusi Kelompok dan Presentasi)