KURIKULUM MERDEKA 2022
By : Erwan Dimantara SE
Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar. Konsep ini, dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai.
Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah. Nadiem mencontohkan lagi, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa.
Pengertian Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Jadi, dalam kurikulum ini nantinya guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Tujuan Dari Kurikulum Merdeka
Tujuan Kurikulum Merdeka untuk "Recovery" dari "Learning Loss" akibat Pandemi Covid-19
Banyak studi, baik nasional maupun internasional, menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan, banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Dari temuan itu juga juga diperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum.
Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.
Selain itu, terdapat beberapa konsep khusus yang menjadi ciri dari kurikulum merdeka belajar, seperti berikut ini:
Asesmen Kompetensi Minimum
Dalam kurikulum merdeka belajar ini, siswa benar-benar diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi serta numerik yang mereka miliki dengan dasar penilaian yang dilihat dari kemampuan melakukan analisa serta berpikir kritis melalui kemampuan analisa kognitif tiap siswa.
Survey Karakter Siswa
Dalam kurikulum baru ini, proses penilaian yang dilakukan oleh pemerintah tak hanya berbasis tingkat kualitas pendidikan di masing-masing sekolah semata, tapi juga melalui infrastruktur pendidikannya serta ekostem pendidikan yang ada di tiap sekolah.
Mekanismenya tidak lagi dilakukan dengan indikator kualitas yang bersifat tetap tapi mengacu pada data riil hasil survey karakter dari tiap sekolah.
Penilaian Hasil Belajar
Konsep lain dari kurikulum merdeka belajar ini adalah metode penilaian yang tak lagi hanya berdasar pada hasil ujian nasional semata tapi juga melalui hasil portofolio serta penugasan. Hal ini karena, dalam kurikulum baru ini, siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan diri serta bakat yang mereka miliki.
Kualitas Pendidikan yang Merata
Kurikulum ini juga memiliki konsep yang mengedepankan keadilan dalam hal pemerataan kualitas pendidikan secara menyeluruh, melalui kebijakan afirmasi maupun pemberian kuota secara khusus bagi siswa yang ada di daerah terpencil, tertinggal maupun terluar.